Jika Anda mencoba melupakan rasa sakit, maka sebaiknya pikirkan hal yang menyenangkan. Hal itu diungkap oleh para peneliti asal Kanada yang mengaitkan antara suasana hati atau mood dengan rasa sakit.
"Emosi atau mood dapat mempengaruhi bagaimana seseorang bereaksi pada rasa sakit, karena memang kedua hal itu berkaitan," ujar pemimpin penelitian sekaligus doktor dari Columbia University di New York, Mathieu Roy.
"Tes kami mengungkap, rasa sakit dikirimkan dari otak dan bagaimana rasa sakit itu semakin terasa ketika dikombinasikan dengan emosi negatif," tuturnya.
Sementara itu di University of Montreal, Roy dan para peneliti melakukan studi dengan beberapa tingkat rasa sakit yang dilakukan melalui tekanan elektrik. Hal itu menimbulkan reaksi rasa sakit di bagian tungkai kaki yang dapat diukur oleh peneliti.
Ketika partisipan diminta merasakan tekanan listrik, kemudian mereka diminta untuk melihat gambar yang menyenangkan, tidak menyenangkan dan netral. Saat itu, para peneliti memeriksa aktivitas otak melalui skrinning MRI.
"Kami menemukan, gambar-gambar yang tidak menyenangkan menimbulkan rasa sakit yang lebih besar dibandingkan partisipan yang melihat gambar yang menyenangkan," tuturnya.
Hasil penelitian itu memperkuat penelitian sebelumnya yang juga dilakukan oleh Roy yaitu mengenai musik yang menyenangkan dapat mengurangi rasa tidak nyaman dari rasa sakit.
"Penemuan kami menunjukkan tanpa intervensi farmasi, pendukung suasana hati seperti fotografi atau musik, dapat digunakan untuk kepentingan kesehatan untuk mengurangi rasa sakit. Intervensi semacam ini sangat murah dan mudah diadaptasikan dalam beberapa bidang," tuturnya.
VIVAnews - Secara psikologi, salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan pria adalah ukuran penisnya. Sejak usia remaja, pria cukup 'terobsesi' dengan organ vital satu ini. Apalagi ketika pria memasuki jenjang pernikahan, dan ukuran 'junior' mulai diperhitungkan.
Soal ukuran, pria bisa membandingkan penisnya dengan milik pria lainnya. Entah itu, saat di kamar mandi, ruangan loker, atau ketika menyaksikan film porno. Biasanya, pria akan merasa bangga jika ukurannya 'Mr P' lebih besar. Tapi, jika ternyata lebih kecil, pria bisa merasa minder, bahkan jadi tidak percaya diri saat beraksi di tempat tidur.
Lantas, apa yang wanita pikirkan soal ukuran penis?
Mungkin kebanyakan pria sudah pernah mendengar, bahwa sebagian wanita tidak terlalu peduli dengan ukuran penis. Ternyata pendapat ini tidak salah. Terbukti dari data tentang penelitian di Inggris, yang menyatakan 63% pria yang memiliki penis berukuran rata-rata merasa ukuran penisnya kecil.
Dan, 85% wanita - yang sebagian besar menjalin hubungan dengan pria yang memiliki ukuran penis rata-rata - merasa puas dengan ukuran penis pasangannya. Lagi pula, berbeda dari pria, wanita tidak terlalu suka menjelajahi dunia maya untuk membandingkan ukuran penis.
Yang perlu pria pahami, wanita lebih peduli tentang cara mencapai orgasme daripada ukuran junior. Sebab, kebanyakan wanita tidak hanya dapat mencapai orgasme vagina saja. Jadi, kebanyakan pengakuan wanita pada penelitian tersebut, jika ingin memuaskan mereka, bukan dengan ukuran penis yang besar, tapi yang terpenting adalah teknik pria saat foreplay dan bercinta.
Bahkan, menurut kebanyakan responden wanita stimulasi tangan dan secara oral, umumnya lebih baik untuk membuat wanita mencapai orgasme. Tapi, bukan berarti penis tidak dibutuhkan wanita saat bercinta. Hanya, wanita tidak terlalu mementingkan ukuran 'junior' dibandingkan pria.